Pekanbaru, 8 Maret 2025 – Warga terdampak banjir di Kota Pekanbaru mengeluhkan lambannya respons Pemerintah Kota (Pemko) dalam melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan. Kurangnya empati dari Pemko dan pihak terkait yang tidak segera turun ke lapangan membuat masyarakat merasa diabaikan. Bahkan, mereka menilai respons yang diberikan lebih terkesan sebagai ajang pencitraan dibandingkan aksi nyata membantu korban.
Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, salah satu warga menyampaikan kekecewaannya terhadap bantuan yang datang. Ia mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak mereka, sementara penyakit kulit mulai menyerang anak-anak dan warga akibat banjir yang belum sepenuhnya surut.
“Ya bang, sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang masih peduli dan mempunyai hati nurani terhadap daerah kami. Namun, saya sangat menyesalkan sikap Pemko Pekanbaru yang terkesan hanya menunggu kejadian ini viral baru kemudian bertindak. Seharusnya mereka lebih cepat turun ke lapangan tanpa menunggu laporan dari OPD-OPD mereka,” ujar seorang warga RT 04 yang tengah membersihkan rumah sambil menggendong bayinya.
Ia juga meminta Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota Markarius untuk lebih memahami kebutuhan warga secara langsung, bukan sekadar menunggu laporan administrasi dari bawahannya. “Kami butuh gerak cepat dari pejabat dan pihak terkait, bukan hanya sekadar makanan dan sesi foto saat pemberian bantuan. Aktivitas kami sudah lumpuh selama delapan hari, ibadah puasa kami terganggu. Seharusnya mereka paham dan segera bertindak,” tambahnya dengan nada kesal.
Keluhan serupa juga disampaikan Ketua RT 04 RW 02 Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh, Ajis. Ia menegaskan bahwa banyak warganya yang kecewa dengan lambatnya perhatian Pemko Pekanbaru terhadap kondisi mereka.
“Saya prihatin dengan apa yang terjadi di wilayah saya. Hingga saat ini, saya terus memantau keadaan sekitar dan mendengar langsung keluhan warga. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah yang seharusnya cepat tanggap dalam situasi seperti ini,” ungkap Ajis.
Warga berharap agar di bulan suci Ramadan ini, ada kesadaran dan kepedulian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk segera menangani permasalahan mereka dengan serius. Mereka meminta aksi nyata, bukan hanya janji dan pencitraan belaka.