SPBU MINAS BARAT NO.14.286.675 DIDUGA JADI SARANG MAFIA BBM SUBSIDI! Mobil Tanpa Plat Nomor Leluasa Isi Bio Solar — Awak Media Diancam “Kutikam Kau!”

Minas Barat.Siak, Riau-Kamis 16 Oktober 2025 — Terungkapnya dugaan penimbunan dan penyalahgunaan BBM subsidi Bio Solar di SPBU No.14.286.675 kawasan Minas Barat, Kabupaten Siak, Provinsi Riau memunculkan gelombang kemarahan publik. Aktivitas ilegal itu diduga berlangsung lama dan melibatkan jaringan mafia terorganisir dengan perlindungan oknum tertentu.

Temuan ini terungkap setelah tim investigasi PejuangInformasiIndonesia.com memantau langsung aktivitas mencurigakan di lokasi. Dari hasil pengamatan, mobil-mobil colt diesel tanpa plat nomor terlihat bebas mengisi BBM subsidi Bio Solar tanpa hambatan — seolah SPBU tersebut milik pribadi mafia minyak.

Namun kejadian berubah tegang saat tim media berusaha melakukan dokumentasi. Seorang pria pelansir minyak yang menggunakan mobil Kijang hitam tiba-tiba menghampiri dan mengusir awak media dengan nada tinggi:

“Abang ngapain di sini? Abang tak boleh istirahat di sini, di belakang aja!”

Tak berselang lama, muncul seorang pria yang disebut Dino Hutauruk menggunakan mobil Rush warna merah, langsung menginterogasi: “Kamu orang mana? Siapa namamu?”

Situasi memuncak ketika seorang pria tak dikenal dengan motor Beat mendekat dan mengancam nyawa awak media: “Kutikam kau!” sambil mengayunkan tangan ke arah pinggangnya.

Ancaman tersebut menandakan betapa beraninya para pelaku mafia BBM hingga berani menakut-nakuti wartawan di area publik yang seharusnya dijaga keamanan dan transparansinya.

 

PENEGAK HUKUM DIDUGA TUTUP MATA

Dari pantauan tim di lapangan, tidak tampak satupun aparat penegak hukum (APH) atau instansi pengawas yang hadir di lokasi.

Diduga kuat ada praktik suap atau setoran bulanan dari jaringan mafia BBM kepada oknum aparat dan pihak SPBU agar aktivitas mereka bisa berjalan mulus.

“Kami sudah lama curiga. Tiap malam mobil-mobil tanpa plat keluar masuk isi solar. Tapi tidak pernah ada razia. Kalau bukan karena ada yang ‘main di belakang’, mana mungkin bisa leluasa begitu,” ujar warga yang enggan di sebutkan Namanya, tokoh masyarakat Minas Barat.

Ia menegaskan bahwa rakyat kecil kini kesulitan mendapatkan BBM subsidi, sementara di SPBU tertentu justru mafia bebas berpesta.

“Kalau benar SPBU 14.286.675 dibiarkan menjadi sarang penimbunan, berarti pengawasan dari Pertamina dan aparat sudah bobrok total. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi bentuk pengkhianatan terhadap rakyat!”

Awak media pejuanginformasiindonesiacom,juga menuntut agar Kapolda Riau dan BPH Migas segera turun ke lokasi, bukan hanya duduk di kantor menunggu laporan kertas.

“Kami minta Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Hery Herjawan menunjukkan taringnya. Tangkap mafia dan oknum di balik SPBU ini, atau rakyat akan turun langsung ke lapangan!” tegasnya.

Perbuatan penimbunan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi serta Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

Bagi pelaku, ancaman pidananya jelas:Penjara hingga 6 tahun, Denda maksimal Rp60 miliar

Namun fakta di lapangan menunjukkan, hukum seolah tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Redaksi PejuangInformasiIndonesia.com menyerukan: Kepada Kapolda Riau: segera bentuk tim investigasi gabungan, tangkap pelaku, dan ungkap siapa “beking” di balik jaringan SPBU 14.286.675.

Harapan awak media, Kepada BPH Migas: lakukan audit distribusi Bio Solar No 14.286.675 di wilayah Minas Barat dan lakukan kroscek sisi tivi, Kami tidak akan diam. Ini bukan hanya soal solar, tapi soal keadilan sosial dan wibawa hukum di negeri ini,” tegas Anto Sitepu, Pimpinan Redaksi PejuangInformasiIndonesia.com.

Fenomena di SPBU Minas Barat No.14.286.675 menjadi cerminan bobroknya sistem pengawasan BBM bersubsidi di Riau. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin jaringan mafia serupa sudah menguasai banyak SPBU di provinsi ini.

Masyarakat menunggu langkah nyata dari Kapolda Riau, Pertamina, dan BPH Migas. Jika aparat hanya diam, maka publik akan menilai bahwa hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil — bukan untuk para mafia berseragam dan berduit.!!(Redaksi)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *