Kontak Tembak di Jayawijaya: Keponakan Egianus Kogoya Tewas, Polri Sita Ganja dan Amunisi

Jayawijaya, Papua Pegunungan – Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge, dilaporkan tewas dalam kontak tembak dengan aparat keamanan dari Operasi Damai Cartenz-2025. Insiden terjadi di Kampung Pugima, Distrik Welalegama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, dalam upaya penegakan hukum yang intensif di wilayah rawan tersebut.

 

Pionus Gwijangge diketahui merupakan keponakan dari pimpinan KKB yang dikenal luas, Egianus Kogoya. Dalam baku tembak yang berlangsung singkat namun intens itu, aparat berhasil melumpuhkan Pionus dan kemudian mengevakuasi jenazahnya ke RSUD Wamena. Setelah menjalani proses identifikasi, jenazah dibawa ke daerah Sinakma untuk penanganan lebih lanjut.

 

Selain mengamankan situasi, aparat juga berhasil menyita sejumlah barang bukti penting berupa ganja dan amunisi yang ditemukan di lokasi kejadian. Temuan ini memperkuat dugaan keterlibatan jaringan KKB dalam kegiatan ilegal seperti perdagangan ganja, yang selama ini digunakan untuk membiayai aktivitas bersenjata dan membeli senjata api.

 

Kapolri melalui Satgas Damai Cartenz menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya serius Polri untuk menegakkan hukum dan menjaga stabilitas keamanan di Papua. “Kami terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap jaringan kriminal bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat. Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir untuk menjamin keamanan dan ketertiban di Papua,” tegas juru bicara Operasi Damai Cartenz-2025.

 

Egianus Kogoya, yang telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua, disebut aktif terlibat dalam aktivitas penanaman dan distribusi ganja guna mendukung operasional KKB. Keterlibatan keluarga dekat seperti Pionus Gwijangge semakin menunjukkan pola jaringan yang sistematis dan terorganisir.

 

Polri memastikan akan terus menggencarkan operasi di wilayah konflik guna memutus rantai logistik dan pendanaan kelompok-kelompok separatis bersenjata. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bekerja sama dengan aparat dalam menjaga kamtibmas demi terwujudnya perdamaian di Bumi Cenderawasih.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *