Kampar.Riau– Ada yang berbeda di Tapung Hulu pagi ini, Selasa (22/4/2025). Bukannya patroli atau apel rutin, Kapolsek Tapung Hulu AKP Wel Ertia dan Danramil 016/Tapung Kapten Inf Devi Edward justru bersenjatakan cangkul dan bibit pohon. Bersama masyarakat dan tokoh agama, mereka turun langsung dalam gerakan “Penanaman Sejuta Pohon Matoa” yang digagas oleh Kementerian Agama.
Area madrasah, masjid desa, hingga halaman Kantor KUA Tapung Hulu berubah menjadi lautan hijau kecil, dengan semangat gotong royong yang membara. Tak hanya sekadar menanam, acara ini menjadi simbol kuat kolaborasi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat untuk mewariskan bumi yang lebih hijau kepada generasi mendatang.
“Setiap pohon yang kita tanam hari ini adalah doa untuk masa depan anak-anak kita,” ujar AKP Wel Ertia dalam sambutannya, di tengah semilir angin Tapung Hulu yang seolah ikut mendoakan.
Danramil 016/Tapung, Kapten Inf Devi Edward, juga menegaskan pentingnya sinergitas TNI-Polri dalam merawat alam. “Menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga ketahanan bangsa. Alam yang rusak, bangsa pun lemah,” tegasnya, sembari menanam bibit Matoa pertamanya.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, Kementerian Agama menyerahkan secara simbolis bibit pohon Matoa kepada Kapolsek dan Danramil. Selanjutnya, ratusan bibit ditanam serempak, menjadi awal dari gerakan penghijauan berkelanjutan di Tapung Hulu.
Kegiatan ini bukan hanya soal menanam pohon, melainkan menanam harapan, menanam persatuan, dan menanam semangat cinta lingkungan. Foto bersama di bawah deretan pohon muda menjadi penutup manis acara, dengan janji yang terpatri dalam hati: menjaga bumi, menjaga kehidupan.
Melalui kegiatan ini, Tapung Hulu mengirim pesan kuat ke seluruh negeri: masa depan bumi ada di tangan kita semua, dan ia bermula dari sebuah bibit kecil yang ditanam dengan cinta.
