Pekanbaru, Riau – Selasa, 10 Juni 2025 | 09.00 WIB
Suasana di Jalan SM Amin, Pekanbaru, pagi ini mendadak heboh. Puluhan rumah liar yang dikenal warga sebagai “Tenda Biru”—tempat praktik prostitusi terselubung—diratakan dengan tanah. Penertiban besar-besaran ini dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, dengan dukungan penuh dari jajaran Polri dan TNI.
Dengan menggunakan alat berat ekskavator, tim gabungan bekerja dari pagi hingga siang, menghancurkan satu per satu bangunan semi permanen yang selama ini menjadi lokasi transaksi esek-esek antara kupu-kupu malam dan para pria hidung belang.
“Biasanya malam di sini kayak pasar malam, tapi bukan jualan barang. Tenda-tenda itu ada kamar-kamarnya. Orang-orang udah tahu buat apa,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya kepada awak media pejuanginformasiindonesia.com.
Tenda biru yang berada di titik strategis—tepat di persimpangan antara Jalan SM Amin dan bundaran Jalan Air Hitam, mengarah ke Sigunggung dan lintas ke Medan—selama ini memang dikenal sebagai tempat persinggahan para pelintas jalan malam hari yang ‘haus hiburan’. Aktivitas maksiat itu kerap diproteksi oknum preman setempat.
Namun kini, semua itu tinggal cerita. Puluhan bangunan liar yang selama ini menodai wajah Kota Pekanbaru telah rata dengan tanah. “Ini bagian dari penegakan perda dan pembersihan tempat maksiat yang meresahkan masyarakat,” tegas Zulfahmi Adrian saat ditemui di lokasi.
Penertiban ini sempat membuat lalu lintas di kawasan Bundaran Tugu Songket lumpuh total. Akses menuju lokasi ditutup, dan arus kendaraan dialihkan melalui Jalan Tuanku Tambusai, menuju Terminal AKAP BRPS, sebelum kembali ke pusat kota.
Warga berharap langkah tegas ini tidak hanya bersifat sementara. “Kami senang akhirnya ditertibkan. Tapi tolong jangan dibiarkan muncul lagi. Harus dikontrol terus,” ujar seorang warga yang enggan di sebutkan namanya di lokasi.
Pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan ruang publik dari aktivitas ilegal. Penertiban tenda biru hari ini jadi bukti nyata: Tak ada ruang untuk maksiat di Bumi Lancang Kuning!
Pejuanginformasiindonesia. Melaporkan
